Lembaga Riset dan Inovasi Gelar Rapat Kerja Tengah Tahun untuk Tingkatkan Kinerja
Yogyakarta (24/02) – Lembaga Riset dan Inovasi (LRI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar Rapat Kerja Tengah Tahun (RKTT) sebagai upaya meningkatkan kinerja sesuai dengan nilai-nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi. Acara ini diawali dengan Visioning Speech dari Dr. dr. Supriyatiningsih, M.Kes., Sp.OG yang menyoroti beberapa poin penting dalam pengembangan riset dan inovasi di UMY.
Dalam pidatonya, Dr. Supriyatiningsih menekankan bahwa “riset yang didanai dari luar negeri perlu disiapkan dengan matang. Selain itu, riset hilirisasi akan dijadikan fokus tersendiri dengan adanya satu wakil rektor yang bertanggung jawab di bidang ini. Ia juga menegaskan pentingnya kebersamaan dan kekompakan dalam bekerja, serta menanamkan budaya kerja keras demi mencapai target yang lebih tinggi”.
Kepala Lembaga Riset dan Inovasi, Prof. Dr. Dyah Mutiarin, S.IP., M.Si, menambahkan bahwa “kerja sama yang solid membutuhkan chemistry yang baik. Meskipun pencapaian internal telah mencapai target serta pemenuhan tujuan dalam IKS juga perlu diperhatikan karena itu merupakan sebuah pedoman kita dalam menjalankan program oleh masing-masing divisi” pungkasnya dalam pemaparan.
Dari sisi publikasi, LRI telah mencapai kemajuan yang signifikan, selain itu, konferensi ilmiah yang diselenggarakan kini tidak hanya berujung pada prosiding tetapi juga telah merambah ke jurnal bereputasi. Namun, Prof. Dr. Dyah Mutiarin, S.IP., M.Si mengakui bahwa tantangan masih ada dalam hal paten, karena hasil riset belum sepenuhnya masuk ke pasar industri sehingga perlu strategi untuk meningkatkan marketability dari hasil penelitian.
Terkait sertifikasi laboratorium, Prof. Dr. Dyah Mutiarin, S.IP., M.Si menekankan bahwa beberapa unit laboratorium telah menghasilkan produk, namun sertifikasi masih menjadi tantangan utama dalam pengajuan ISO dan akreditasi.
Sebagai harapan ke depan, Prof. Dr. Dyah Mutiarin, S.IP., M.Si menekankan pentingnya akselerasi capaian agar lebih tinggi. Ia juga menargetkan pusat studi untuk memiliki grant dari DRTPM guna mendukung pengembangan riset. Menurutnya, LRI memiliki sumber daya manusia yang besar karena lembaga ini merupakan bagian penting dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Dalam mendukung visi universitas sebagai Entrepreneur University pada tahun 2030, LRI akan terus meningkatkan jumlah sitasi dosen. QS ranking menjadi tolok ukur daya saing universitas, sehingga strategi peningkatan sitasi harus menjadi perhatian utama guna meningkatkan daya jual UMY di kancah internasional.
Dengan adanya RKTT ini, diharapkan seluruh elemen LRI dapat terus berinovasi dan berkontribusi dalam pencapaian visi dan misi universitas untuk menjadi institusi pendidikan unggulan berbasis riset dan inovasi.