Book Camp 2021: Pentingnya Tulisan yang Berkualitas dan Berkarakter

17 March 2021, oleh: Admin LRI

Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan Book Camp 2021 yang dilaksanakan secara luring dan daring pada hari Rabu (10/3) di Ruang Baca Perpustakaan UMY Lantai 1.

Eko Prasetyo, Direktur Social Movement Indonesia (SMI), sebagai salah satu pembicara dalam agenda ini memaparkan, bahwa sebuah buku menjadi kekuatan jika memiliki ide yang otentik dan mengajak pembaca untuk terlibat isu dalam buku. “Buku bisa menjadi menarik dengan empat hal, yang pertama adalah penulis yang sangat mempengaruhi kekuatan buku dengan karakter kepenulisan yang melekat dikenal oleh para pembaca, yang kedua adalah judul untuk menjadi hal yang lebih menarik, melalui bagaimana cara pembaca terlibat, menikmati dan menyukai dengan buku yang dituliskan, yang ketiga dari segi kemasan buku yang memiliki karakter, dan yang terakhir adalah promosi melalui media sosial atau saluran media yang lain,” papar penulis buku ‘Orang Miskin dilarang Sekolah’.

Eko juga menambahkan bahwa menulis buku merupakan bagaimana penulis terlibat atas apa yang ia tulis.”Penulis dan Buku merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan sehingga buku juga merupakan cara agitasi pembaca untuk terkait rasa ingin tahu terhadap isu-isu bacaan yang dibaca,” sambungnya.

Sukamta, Wakil Rektor Bidang Akademik menyampaikan bahwa kegiatan Book Camp merupakan kegiatan rutin yang sudah dilakukan sejak tahun 2017 dan telah menghasilkan banyak buku, baik berupa buku ajar, buku monograf hingga referensi. “Melalui program ini saya kira menjadi langkah yang baik dan langkah yang tepat. Sehingga, kegiatan ini harus dilakukan secara konsisten agar selanjutnya dapat menghadirkan jumlah buku-buku karya dosen UMY semakin banyak dan juga semakin berkualitas,” jelasnya.

Sukamta juga menghimbau bagi para dosen untuk dapat menulis karya buku yang disesuaikan dengan ciri khas UMY dengan slogan unggul dan islami, sehingga memiliki keunggulan yang komparatif. “Pentingnya menulis buku yang dibaca oleh masyarakat sehingga menjadi karya yang bermanfaat dan tulisan tersebut, harus sesuai dengan karakter ciri khas perguruan tinggi UMY,” tutupnya.

Meski juga berlangsung secara luring, agenda ini tetap mematuhi protokol kesehatan.