Diseminasi Inovasi, Momentum Istimewa Perkenalkan Terobosan Pemerintah Kota Jogja Bagi Semua Pihak

10 June 2023, oleh: Admin LRI

Yogyakarta (10/6) – Lembaga Riset dan Inovasi (LRI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menghadiri kegiatan “Diseminasi dan Inisiasi Inovasi Wilayah” yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Yogyakarta pada Jum’at (9/6). Kegiatan tersebut berlangsung secara offline di Ruang Bima Komplek Balaikota Pemerintah Kota Yogyakarta dari pukul 13.00 – Selesai. Pihak yang menghadiri kegiatan ini diantaranya adalah Kemantren, Kalurahan, Ketua Kampung dan forum LPPM (termasuk LRI didalamnya).

Inovasi dan inisiasi bagi Pemerintah Daerah sangat diperlukan, terutama pada level pemerintahan Kemantren dan Kalurahan. Keseriusan tersebut dapat terlihat dari persentasi yang dlakukan oleh beberapa Kemantren seperti Kemantren Gondokusuman, Kemantren Jetis, Kemantren Pakualaman, Kemantren Danurejan dan Kemantren Mergangsan.  Kebanyakan Inovasi yang diberikan adalah mengenai inovasi dalam bidang teknologi seperti menciptakan website ataupun bank data. Selain itu, inovasi hijau yang disampaikan adalah terkait pemanfaatan sampah yang sudah tidak dipakai dan diubah menjadi barang yang berharga serta dalam bidang pertanian yaitu memanfaatkan lahan rumah yang tersisa untuk ditanami tumbuhan bagi ketahanan pangan masyarakat.

Inovasi dalam bidang digital dilakukan oleh Kemantren Gondokusuman dengan menciptakan sistem SERDADU (Sentralisasi Data Terpadu untuk Peningkatan Kinerja Kemantren). Sistem tersebut tercipta berdasarkan keluhan dari masyarakat karena sulitnya aksesibilitas data yang dibutuhkan. Dengan adanya sistem SERDADU diharapkan pihak yang membutuhkan data dapat mengakses dengan lebih mudah. Hal yang sama juga dilakukan oleh Kemantren Danurejan dengan menciptakan Miss Jum sebagai upaya dalam melayani UMKM secara digital. Tujuan utama dari penciptaan MissJum adalah agar UMKM di Kemantren Danurejan mendapatkan konsultasi dan peningkatan kelembagaan yang optimal.

Beberapa Kemantren juga mempersentasikan mengenai inovasi hijau diantaranya Kemantren Jetis dan Danurejan. Kemantren Danurejan mengunggulkan inovasi dengan nama GELANG EMAS (Gerakan Lumbung Pangan Masyarakat Bersama Atasi Stunting) yang berfokus terhadap menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menanam guna mengatasi kasus Stunting di Kota Yogyakarta. Hal yang sama juga dilaksanakan oleh Kemantren Jetis dengan menciptakan inovasi yang bernama GELORA  (Gerakan Losida Menuju Ramah Lingkungan). GELORA merupakan inovasi untuk mengelola sisa sampah organik menjadi barang yang siap pakai seperti pupuk, batako, dan lain sebagainya.

Berbagai macam inovasi diatas mencerminkan keseriusan dari Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menumbuhkan jiwa inovatif bagi Pemerintah dibawahnya seperti pada Kemantren dan Kalurahan. Selain itu, Inovasi yang tercipta juga berdasarkan atas kebutuhan dan keresahan masyarakat sehingga diharapkan dapat tepat sasaran.

Kepala Lembaga Riset dan Inovasi UMY, Prof. Dr. Dyah Mutiarin, S.IP., M.Si. memberikan pandangan agar inovasi yang telah tercipta dapat berkelanjutan.

“Sebagai bentuk dari semangat keberlanjutan, Inovasi yang tercipta dapat dikelola dengan melibatkan berbagai stakeholders seperti pembagian peran oleh Pemerintah, Masyarakat, Universitas, Media dan Swasta. Apabila Inovasi yang tercipta hanya dikelola oleh salah satu pihak saja maka kedepannya tentu akan menjadi sangat berat. LRI UMY sangat terbuka untuk mengembangkan inovasi yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta melalui berbagai macam skema kolaborasi internal maupun eksternal.” Paparnya saat diwawancarai di Gedung Dasron Hamid and Research Center UMY. (Syafiq)