EDGc Bersama GSTC Berkolaborasi untuk Mengembangkan Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Bahan Dasar Pembuatan Material Struktur
Pengelolaan sampah menggunakan Prinsip 3R, yaitu reduce (kurangi), reuse (gunakan kembali), dan recycle (daur ulang). Prioritas pertama adalah reduse, yaitu menekan jumlah sampah yang timbul dengan merubah kebiasaan masyarakat untuk menggunakan bahan-bahan yang tidak menghasilkan sampah. Prinsip berikutnya adalah reuse, yaitu menggunakan kembali barang-barang bekas untuk fungsi-fungsi lain yang lebih bermanfaat. Selenjutnya prinsip recycle yaitu mendaur ulang atau mengubah barang-barang sampah menjadi bentuk lain yang lebih berguna. Prinsip daur ulang ini sangat cocok untuk beberapa jenis sampah yang sulit dimusnahkan/sulit terurai, seperti plastik dan karet.
Akhir-akhir ini, jumlah sampah plastik semakin menumpuk dan dikhawatirkan dapat menimbulkan permasalahan lingkungan. Oleh karena itu, EDGc (Environmental, Disaster, and Geo-Spatial Center) yang merupakan salah satu pusat studi di UMY berkolaborasi dengan GSTC (Guwosari Training Center) dalam mengembangkan pengolahan sampah plastik menjadi material struktur. Kolaborasi dimulai dengan kunjungan EDGc ke GSTC dengan berbagai kegiatan, seperti diskusi, sharing pengetahuan, dan diseminasi rencana penelitian.
Dr. Ir Restu Faizah, ST., MT, sebagai ketua EDGc menjelaskan bahwa saat ini riset-riset sudah dimulai, yaitu mengolah sampah plastik menjadi material berbentuk balok sintetis. Pada tahap awal digunakan jenis sampah plastic HDPE (High Density Polyethylene) seperti kemasan bekas jerigen, botol, tutup botol, dll. Riset yang dilakukan masih fokus pada kekuatan mekaniknya, namun diharapkan dapat dilakukan hingga riset kekuatan dinamik maupun sifat-sifat kimiawinya. Kegiatan ini didukung oleh GSTC yang diwakili oleh Dwi Wantoro, ST., MT. (RF)