Yogyakarta (27/9) – Lembaga Riset dan Inovasi (LRI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengadakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang perumusan permasalahan yang diperoleh dari para stakeholder terkait pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kegiatan FGD ini dilaksanakan pada Selasa, (27/9). Dalam kegiatan ini turut dibuka oleh Pimpinan Universitas yakni Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia Prof. Dr. Nano Prawoto, SE., M.Si.

Dalam sambutannya Prof. Nano menyampaikan bahwasannya melalui program MBKM yang diikuti oleh para mahasiswa nantinya dapat membentuk adanya empat ketrampilan dasar. Ketrampilan yang harus dimiliki tersebut diantaranya kecakapan berpikir kritis (critical thingking skills), kecakapan berkomunikasi (communication skills), kecakapan berkreasi (creative skills), dan kecakapan berkolaborasi (collaboration skills). Adapun, Kegiatan FGD ini dilaksanakan di Hotel Khas Tugu Yogyakarta dan dihadiri oleh para Dekan, Wakil Dekan, Ketua Program Studi sebanyak 35 orang serta para mitra stakeholder sebanyak 6 Orang Perwakilan.

Diskusi yang berjalan dalam kegiatan FGD ini berjalan dengan menarik dan interaktif. Seperti yang disampaikan oleh Kepala Lembaga Riset dan Inovasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Prof. Dr. Dyah Mutiarin, M.Si. yang berpandangan bahwa MBKM tanpa peran serta mitra tidak akan jadi MBKM yang diharapkan. Pada sisi lain, Prof. Arin juga berpandangan bahwa perlu pendefinisian yang lebih jelas dari MBKM sesuai dengan karakter Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Pada akhirnya, secara prinsip MBKM ini membutuhkan peran serta dari berbagai stakeholder yang terlibat untuk mensukseskan program-program yang ada didalamnya. Sehingga dengan pelaksanaan FGD ini mampu untuk menjaring dan mengumpulkan informasi yang nantinya akan berguna bagi penyusuan draf pedoman pelaksanaan program MBKM di UMY yang dapat digunakan sebagai panduan oleh Universitas, Fakultas, Program Studi, Dosen, dan Mahasiswa. (MNC)