Tiga Dosen UMY Ikuti Pelatihan Penulisan Deskripsi Permohonan Paten Batch 2 Kemendikbud-Ristek

30 October 2022, oleh: Admin LRI

Tiga dosen UMY mengikuti Pelatihan Deskripsi Permohonan Paten Batch 2 dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Kementerian  Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi bekerja sama dengan Universitas Dian Nuswantoro pada hari Kamis (27/10) sampai Sabtu (29/10)  di Hotel ARUSS Semarang. Melalui surat dengan No. 1124/E5/KB.09.00/2022 terdapat tiga dosen UMY yang lolos seleksi yaitu Dimas Bagus Wiranatakusuma, S.E., M.Ec., PhD., dr. Titiek Hidayati, M.Kes., PHd, dan apt. M. Fariez Kurniawan, M.Farm.

Pelatihan Penulisan Deskripsi Permohonan paten ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas kompetensi sumber daya manusia dalam hal ini dosen atau inventor perguruan tinggi, terutama dalam bidang penelitian dan pengembangan berbasis sistem KI khususnya paten. Dengan adanya tambahan dosen yang mempunyai kompetensi dalam drafting paten sekaligus menambah jumlah paten dalam upaya peningkatan kekayaan intelektual di UMY.

Prof. Dr. Dyah Mutiarin, S.IP., M.Si., selaku Kepala LRI UMY terus menggenjot sebagai upaya peningkatan paten di UMY karena paten merupakan salah satu kekayaan intelektual yang sangat penting dan dibutuhkan. “Kita menyadari bahwa perlu keterampilan khusus untuk membuat paten, sehingga harus dipahami sebaik mungkin panduan untuk menulis paten. Tidak seperti membuat artikel, mengurusa paten bayak hal yang harus dilakukan secara detail.” Lanjut Arin.

apt. M. Fariez Kurniawan, M.Farm, Dosen UMY sekaligus peserta Pelatihan Penulisan Deskripsi Paten mengungkapkan bahwa hak paten adalah bentuk pengakuan dan penghargaan atas kekayaan intelektual yang dihasilkan oleh dosen atau inventor, sehingga kegiatan pelatihan penulisan deskripsi permohonan  paten batch 2 tahun 2022  merupakan suatu media dan fasilitasi bagi dosen/inventor yang memiliki hasil riset berpotensi paten untuk diusulkan guna mendapatkan hak paten sederhana atau hak paten biasa. “Sebagai Inventor, saya menjadi mengetahui teknik penyusunan deskripsi paten  yang baik dan benar, sehingga akan meningkatkan peluang untuk diberikan granted hak paten biasa atau hak paten sederhana”, Lanjut Fariz.

Target pelatihan ini adalah setiap inventor menyusun deskripsi permohonan paten  untuk kemudian dikumpulkan kepada panitia dan reviewer Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang nantinya akan dinilai dan dievaluasi. Setelah selesai dinilai dan dievaluasi, kemudian ditetapkan kelayakan untuk didaftarkan sebagai hak paten biasa atau paten sederhana.

Lebih lanjut lg dari pihak Direktorat dalam waktu dekat (November 2022) akan mengeluarkam Surat Keputusan (SK) bagi peserta yang deskripsi patennya layak didaftarkan hak paten biasa atau paten sederhana. Bagi peserta yang terpilih akan diminta menyelesaikan persyaratan administrasi sehingga bisa segera diproses.